Salah satu strategi penjualan yang berhasil meningkatkan revenue adalah reseller. Reseller yang tersebar di berbagai kota hingga daerah terbukti meningkatkan branding. Menjadi Reseller pun menguntungkan bagi mereka yang menjalankannya.
Hal ini dirasakan oleh Shannaz Erdiana yang sudah menggeluti reseller skincare selama 1,5 tahun hingga sudah memiliki tim sendiri.
“Alasan saya menjadi reseller karena usaha ini praktis bagi Ibu Rumah Tangga, minim modal dan penghasilannya bisa ditabung.” tutur Shannaz.
Apa itu Reseller dan Bagaimana Sistem Kerjanya?
Kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah Reseller dan Dropshipper. Keduanya tampak sama padahal berbeda. Ada beberapa pengertian terkait reseller di antaranya:
- Reseller : adalah orang yang melakukan penjualan kembali akan suatu produk dari supplier.
- Reseller : merupakan orang yang membeli sejumlah barang dari supplier dengan harga di bawah pasar.
Pengertian kesatu ataupun pun kedua tujuan akhirnya sama untuk dijual kembali. Hanya saja sistem awalnya yang berbeda. Contoh dari pengertian kedua ini telah diterapkan oleh Shanaz saat memilih bergabung menjadi agen dari brand skincare dan juga makeup yaitu Jafra.
“Saya memulai modal hanya dengan Rp599.000 sudah termasuk dengan produk. Bahkan kalau dijual kembali produknya bisa untung 30-50%.”
Apa Keunggulan Menjadi Reseller?
Selain mendapatkan profit dari penjualan ada berbagai keuntungan yang bisa kamu dapatkan, di antaranya;
- Minim Modal
Beberapa supplier atau brand menerapkan syarat modal yang terjangkau agar bisa menjadi agen. Dibandingkan dengan membuat usaha sendiri, modal untuk menjadi agen perlu kamu perjuangkan.
- Jenjang Karir
Perusahaan yang memiliki sistem reseller baik akan menerapkan tahapan atau jenjang karir. Jenjang karir akan meningkat seiring dengan pencapaian target penjualan.
- Mendapatkan Komisi dan Hadiah
Tak hanya mendapatkan keuntungan dari menjual produk, kamu pun berkesempatan mendapatkan komisi dan hadiah dari ketentuan yang diterapkan oleh supplier atau perusahaan.
- Mendapatkan Pelatihan
Salah satu bentuk keterikatan brand dengan agen adalah memberikan pelatihan berupa coaching ataupun training.
- Tidak Terikat
Walaupun kamu sudah menjadi agen dari salah satu perusahaan. Kamu masih bisa memiliki usaha sendiri atau menjadi reseller yang lain.
Apa Kekurangan Menjadi Reseller?
Apapun bisnisnya akan ada kekurangan. Namun hal itu bisa kamu minimalisir kerugiannya. Memilih usaha menjadi agen, kamu tidak bisa leluasa melakukan perubahan terhadap produk. Walaupun kamu tahu di mana kekurangannya. Hanya saja, kamu bisa melakukan perubahan dari segi promosi. Selain itu, kompetitor di bidang ini cukup tinggi.Sehingga kamu harus selalu menyiapkan strategi dan terus melakukan analisa.
Ada beberapa model reseller atau cara kerja yang bisa kamu pilih. Seperti halnya Shanaz yang memilih Jafra. Model reseller yang digunakan yakni beli – jual. Apa saja model atau cara kerja dari reseller yuk kita bahas satu persatu!
5 Model Cara Kerja Reseller
- Beli – Jual
Ciri-ciri dari model ini perusahaan menerapkan sistem keanggotaan atau membership. Pada cara kerja model ini kamu harus membeli barang tertentu. Yang nantinya, kamu akan mendapatkan harga khusus dan fasilitas pendukung lainnya.
- Bagi Hasil
Agen diharuskan membeli produk diawal untuk dijual. Dan kemudian pembagian hasil bisa didapat hingga 50%.
- Jaminan
Reseller akan mendapatkan harga khusus dari setiap pengambilan produk. Hanya saja harus menyimpan uang jaminan saat awal bekerja sama. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian jika agen tidak bertanggung jawab.
- Web Replika
Ciri dari model sistem web adalah setelah mendaftar sebagai anggota. Agen akan dibuatkan web replika. Penjualan yang berasal dari web replika, agen akan mendapatkan komisi.
- Web Online
Model ini memiliki skala yang cukup besar. Biasanya si agen akan membuat website sendiri dan menjual berbagai produk yang satu jenis. Misalkan website yang khusus menjual berbai makeup atau skincare. Sehingga agen ini akan mendapatkan keuntungan yang tinggi karena diskon dari supplier terhitung besar.
Tips Menjadi Reseller yang Sukses
Kamu juga bisa menjadi sukses seperti Shannaz yang sudah menjadi Manager Consultant dan memiliki 7 (tujuh) orang tim. Berikut ini tips dari Shannaz yang bisa kamu ikuti:
- Foto Ulang Produk
Kompetitor di bidang serupa banyak. Untuk menjadi pembeda dan membuat customer lebih percaya maka lebih baik melalukan pemotretan foto produk sendiri sesuai dengan persona yang kita buat.
- Lakukan Story Telling
Promo dengan cara ini terbukti efektif karena customer tak merasa dipaksa untuk membeli. Mereka melihat secara nyata bagaimana produk itu digunakan dan bagaimana efeknya.
- Gunakan Media Sosial
Media sosial yang bisa digunakan salah satunya Instagram. Kamu bisa membuat konten dengan konsep story telling atau membuat foto before-after pemakaian produk dan mengunggahnya di feed atau reel video.
- Gunakan Produknya
Memakai produk yang akan kita jual membuat kita lebih mengetahui produk itu sendiri. Sehingga menimbulkan kepercayaan untuk calon konsumen.
- Pilih Suplier atau Perusahaan yang Krebilitasnya Baik
Selain promo, sukses atau tidaknya menjadi agen adalah produk itu sendiri. Maka sangat penting untuk mencari tahu track record perusahaan atau supplier.
“jangan takut menjadi reseller. Meskipun keuntungannya tidak terlalu besar. Tapi jika penjualannya banyak kamu akan mendapatkan keuntungan lainnya. Selain itu, berawal dari reseller kamu akan mendapatkan ilmu dan berani untuk membuka usaha atau bisnis sendiri.” pungkas Shannaz yang kini memiliki brand hijab sendiri.